Kabar
Rumah Kita
Sahabat,
bagaimana kabarmu?
Dari
negeri bunga tulip yang pernah menggurat peristiwa di rumah kita
Kusapa
tujuh puluh empat remah-remah sejarah
Kususuri
memorial para pejuang yang membawaku pulang
Ingatanku
mengembara ratusan kilometer
Menggapai
kabar rumah yang mulai kehilangan almamater
Sahabat,
bagaimana kabarmu?
Dari
lalu lalang berita
Kudengar
beragam ledakan menguap-udarakan keberagaman
Lidah
dan jemari saling mengiris
Berlomba
menyayat setajam keris
Sahabat,
Masih
adakah 'Bhineka Tunggal Ika' dalam dekapan rumah kita?
Yang
mendekap manusia di atas sajadah dengan lantunan surah
Yang
mendekap jemaat kudus membaca Injil Matius
Yang
mendekap pesemedi berdiam diri
Yang
mendekap Jemaah Vihara melantunkan paritta
Aku
percaya, dulu dan selamanya
Rumah
kita tetaplah kemah bagi para pengembara
Bertukar
sapa, menggemakan beragam doa dan puja
Sahabat,
bagaimana kabarmu?
Selentingan
kabar katanya ingin mengembalikan rumah kita ke orde baru?
Para
aktivis menggelar pesta opini kritis, atas pola represif para elite di eksekutif
dan legislatif
Rupanya
sejumlah substansi pasal dapat memicu kontroversial
Sahabat,
Aku
rindu menonton pertunjukan keluarga rumah kita yang pandai bermonolog
Tapi
kini, aku lebih rindu mendengar tawa dalam sebuah dialog
Sahabat,
jawab aku, bagaimana kabarmu?
Mengapa
tak ada lagi wajah ramah dalam lukisan di beranda rumah kita?
Yang
kusaksikan malah plastik berimpitan, membentuk gunung-gemunung yang limpung
Belum
lagi muncul jerebu-jerebu1 di pekarangan kesayanganmu, yang dunia
mengumpamakannya sebagai paru-paru
Sudah
usaikah warna hijau pada rumah kita?
Yang
membuat para tetangga tak pernah rela melepaskannya,
Mulai
dari Si Kembar Petronas, Si Cerdik Sakura, sampai si Legendaris Bunga Tulip
yang amat
betah
bertandang ke rumah
Sahabat,
Secepatnya
aku ingin pulang ke rumah
Aku
merindukanmu, sebab ku yakin kau juga begitu
Mari
kita kembalikan warna hijau yang teduh
Sebab
di sana adalah bahagiaku
Lahir
disaksikan krakatau tangguh
Sahabat,
Bagiku,
rumah kita umpama sekotak pensil warna
Bimasakti
dan Si Cantik Cenderawasih, menyatu bagai pelangi yang mendekorasi
Gado-gado,
Bubur Manado, Reog Ponorogo kerap bertemu di Tondano
Sementara
kita adalah Bima dan Srikandi khatulistiwa yang dipertemukan nusantara
Sahabat,
Dengan
goresan pena
Aku
hidupkan detak jantung setiap kata
Berharap
tak ada abjad yang tertinggal kehilangan arah
Sahabat,
Dari
negeri bunga tulip
Aku tak
lagi mengintip
Sebab
telah kujelajah indahnya peta nusantara
Yang
membawaku pulang
Kembali
ke rumah kita
Cikande,
10 November 2019
1. Jerebu dalam bahasa Melayu berarti debu, asap, atau partikel kecil yang mencemari udara
sehingga berwarna abu-abu.
Mantaff... Semangat terus Nan
BalasHapusTerima kasih. Semangat jugaa ya!!
HapusTerbaik nong ku yang satu ini 😊
BalasHapusTerima kasih. Semoga kita selalu lebih baik hehe.
Hapus