Berjarak itu Mendekatkan

Setiap hari saya merasa kian kesepian.

Saya coba bercerita pada Tuhan. Memohon tuntunan.

Saya sempat berpikir, selain harus mendekat pada Tuhan, mungkin saya harus punya pasangan.

Banyak teman-teman yang punya pasangan terlihat gembira, hidupnya penuh dinamika, meski tahu pasti juga ada dukanya.

Namun setidaknya mereka punya alasan untuk berbagi banyak catatan hari yang sudah terlewatkan.


Tapi nyatanya, tidak juga.

Entah ekspektasi yang ketinggian. Atau memang saya kurang beruntung.

Punya pasangan tak lantas meredakan kesepian yang saya alami.

Asyik dengan dunianya yang berwarna, tanpa banyak mau mengerti saya ingin seperti apa.

Justru kesepian saat punya seseorang yang diharapkan lebih pilu dibanding tidak ada yang diharapkan.


Saya selalu berusaha berpikir positif, tapi lagi-lagi terpental lagi.

Apakah saat nanti telah resmi bersama, kesepian ini akan sirna atau justru semakin membara?


Ketakutan-ketakutan ini kian menambah dosis sepi yang saya miliki.

Tuhan, bisa kau ubah perasaan ini serta kau titipkan seseorang yang mengerti saya dan saya pun mampu mengertinya?

Tuhan, saya bosan kesepian.

Komentar