PUISI 2021

 

PESTA KATA

Oleh: Ananda Musdalifah

(Sumber: Dok. Pribadi)

Suasana pandemi yang menyeruak di seluruh negeri. Melayangkan ribuan kata-kata dalam berita.

yang terjamah oleh mata dan terpancar suara; yang memapar ilmu sekaligus tipu; sebab manusia punya banyak cara meramu bahasa, mulai yang paling gagu sampai penuh palsu.

 

Kata-kata adalah pisau semesta yang lebih mematikan dari corona.

merenggut ribuan jiwa; menghadirkan luka; menghabiskan darah; lalu mati sebelum waktunya.

Di penghujung Januari yang membasah, namun masih saja menyisakan gerah

tertinggal pula catatan berpuluh abad; sebuah cita-cita menjadi bangsa literat.

Ketika gerah membuatku semakin gelisah, kutangkap sudut mata yang membulat menatap layar di genggaman tangan. Masuklah aku ke sudut matanya. Membaca himpunan kata dalam bahasa indah. Terpancar kegaiban kata-kata yang bergeletaran. Lalu terpelanting pesan yang sulit dilisankan namun meruntuhkan kebodohan dan menghujam ribuan kesan.

Itu adalah bahasa indah yang mengamsal pengetahuan. Membuka informasi yang tersumbat. Membangkitkan manusia-manusia literat di tengah komunikasi yang mampat.

 

Aku mencurinya sebagai bekal. Akan kuracik ilmu yang bijak sejak dari kata-kata.

Lantas langit Desember mulai menumpahkan bulir air yang melimpah,

mengamininya bersama kamu yang sedang membaca.

 

Cikande, Januari–Desember 2021

Komentar