PUISI

KARIR

Sepagi ini ramai sekali lalu lalang manusia
Berasal dari tempatnya menuju antah berantah
Bangsal-bangsal reruntuhan menutup kelam tadi malam
Bau amis membuat wajah meringis
Mengendus bau-bau yang sebenarnya sering kali sebab mereka

Sepelemparan batu dari sana
Sekelompok manusia elite tengah membakar uangnya
Memuaskan perut yang tak lagi kosong
Memanjakan lidah yang semakin tebal
Membiarkan mata-mata dicolok dengan tarian-tarian gila

Di sepelemparan batu dari sana
Manusia tadi lagi-lagi meneguk air-air haram
Menaburkan lembaran uang
Anjing-anjing mereka menyandar kekenyangan
Sementara makanan di sana masih bertumpuk berserakan, terbuang

Di luar sana terdengar perut yang berbunyi, tertangkap mata-mata tak berpengharapan
Menatap sayu,
Membatin, lebih baik jadi anjing-anjing itu, kata mereka.


Antah Berantah, 21 Februari 2018

Komentar

  1. T_T
    Betapa sadisnya dunia manusia.
    Keren ih, penyairnya Mars satu ini.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak, dunia memang sadis tapi itu karena ulah manusianyaa..
      Haahh mbak isna terlalu berlebihan saya masih belajar. Belum ada keren2nya heheh. Makasih mbak ^^

      Hapus
  2. Sedih 😢 Kesenjangan terasa benar ya mbak 😓

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak Izza..
      Harus segera kita ubah kesenjangannya.. ^^

      Hapus
  3. Hmmm ironi manusia ini, hmmm, miris rasanya, hebat mba pujangga kita ini puisinya mantap

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hauudhh makasih mbak putri penulis yang lebih keren hehe ^^

      Hapus
  4. Kenalin dong sama penulisnya. Keren banget nih

    BalasHapus

Posting Komentar