PUISI

DI BERANDA


Di beranda rumah yang selalu sama bentuk atapnya,
Dua buah kursi renta termangu di sana
Menunggui percikan kenangan yang dulu sering membasahi kakinya
Memanggil anak-anak yang puluhan tahun lalu jahil menginjak-injak tubuhnya
Kemana mereka?

Di beranda rumah yang lantai keramiknya berlapis debu
Dua buah kursi renta kembali menembus waktu
Menyelam dalam genangan kehidupan yang tak pernah utuh
Merindui segenggam kata yang biasa bertaburan dalam ucapan sendu

Masih di beranda rumah yang dulu begitu indah,
Dua buah kursi itu masih menunggu.
Sampai nanti ada rayap-rayap yang bersedia menjemputnya.
Mengakhiri semua.

Ciruas, 24 Februari 2018

#OneDayOnePost
#ODOPBATCH5

Komentar

Posting Komentar